Jumat, 15 April 2011

Cerita Setitik Air



Tetesan Air
Setitik air telah lupa bahwa ia pernah melewati ribuan perjalanan pada ribuan masa. Mungkin ia lupa bahwa sebelumnya ia pernah berulang-ulang kali terhisap oleh panas sang surya yang membuatnya terbang berkelana bersama awan. Kemudian jatuh bersama hujan ke tempat-tempat yang bukan pilihannya, atau mendapatkan dirinya terbaring di atas sebuah daun hijau ketika ia tersadar oleh sapaan kicau burung di pagi yang indah. Mungkin ia juga lupa bahwa dirinya pernah berada di dalam sebuah gelas kristal, atau bahkan di tempat permandian sampai suatu saat ia pun ikut mengalir ke dalam sebuah gorong-gorong, lorong yang gelap dan panjang sebelum akhirnya jatuh dan terhempas ke dalam aliran sebuah sungai. Ia sudah lupa bahwa tubuhnya yang kecil pun telah berkali-kali tercerai-berai, di mana setiap partikel dari dirinya yang terpisah akan bersenyawa dengan bagian-bagian dari titik-titik air lain yang juga terpecah.


sungai kecil bertemu dengan anak sungai yang lain
Setitik air jatuh ke bumi menyatu dengan sekumpulan air dari sumber mata air yang bening, mengalir pada sebuah anak sungai. Di suatu penghujung, sungai kecil bertemu dengan anak sungai yang lain. Namun tempat itu bukanlah ujung... Betapa banyak lagi titik-titik pertemuan di mana air dari anak-anak sungai yang kecil bertemu dan bergabung dalam satu aliran sungai yang lebih besar; di mana dalam perjalanannya menuju muara titik-titik air dari berbagai asal pun ikut bergabung menjadi satu kesatuan. Sungai merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan, kemungkinan, dan misteri. Kadang air mengalir tenang, perlahan namun lama dan membosankan, sementara di lain waktu atau tempat air akan mengalir dengan arus yang deras, bahkan harus terjun bebas ke dataran yang lebih rendah; melewati rute yang lurus dan ada juga yang berliku-liku. Muara bagaikan perbatasan yang tak bersekat, di situ perpaduan akan kembali terjadi. Laut seperti menjadi tujuan akhir, namun atas nama perjalanan waktu sebuah akhir adalah suatu awal. Ia hanya wadah pertemuan dan persinggahan sementara, sekejap ataupun lama; suatu tempat di mana setitik air pun di dalamnya tidak dapat dibedakan dari mana ia berasal dan ke mana ia akan berlanjut.


Setitik air hanya menunggu, yang ia tau di hari yang hangat matahari akan kembali memanggilnya untuk menari bersama awan... dan hidup pun akan berputar sekali lagi pada masanya...